Thursday, May 15, 2008

Karena saya tidak cantik.......


dengarlah...
wanita pujaanku...
malam ini
hasrat suci...padamu dewiku, dengarkanlah kesungguhan ku.
aku ingin mempersuntingmu
yang pertama dan terakhir....etc,


begitulah kira2 sebait syair yang sedang senang disenandungkan Oki , sahabat kecilku dulu.
just info, Oki ini seorang akhwat ya...

masih dengan gaya nya yang agak tomboy dan sedikit centil, tiba dia bilang " aku kok suka banget yah, lihat kang asep bila mau jum'atan".

emang kenapa?? tanyaku heran. Dia kelihatan begitu fresh he he,

ya iyalah dia khan mandi dulu sebelum shalat jum'at. menyambung percakapan kami.

woi......panggilku pada Oki, yang senyam senyum sendiri.

Nampak nya dia sedang fall in love dech dengan ikhwan jurusan biologi di campus yang kukenal dengan nama Asep dan aktifis mesjid kampus itu, dan dia juga muadzin di campus tercinta kami.

Tak salah bila Oki benar2 jatuh cinta karena Asep memang memilki kepribadian yang menyenangkan dan tampak begitu shalih dimata kami, rekan2 adik tingkatnya.

Wajahnya yang putih bersih di tambah selera humor yang cukup mencairkan suasana bila berkomunikasi dengan dia.

"Asep", mmm...kok malah aku yang mikirin dia yah:???, enggak dech.

Singkat cerita, di suatu hari di bulan juli, Oki sumringah menghampiriku dengan wajah yang sumringah.

"Aku sekelompok dengan kang Asep, hmm....aku bisa kenal dia" ucapnya dengan semangat.

hmm...ku hanya bisa senyum2 melihat tingkahn yang begitu bersemangat.
Ya...begitulah kalo cinta sudah mengalir dan ngendap di bilik hati seseorang. Kadang jadi aneh, melihatnya.


Cinta selalu saja membuat sesuatunya terlihat begitu indah. Aku selalu berharap , bisa sedikit saja mencintaNya, sehingga aku bisa mendahulukanNya , takut padaNya.

tak pernah kulihat Oki semangat itu.tentang hari – harinya bersama Asep. Kisah disapanya pagi2 sebelum kuliah di mulai.

“assalamu’alaikum oki…” begitulah kira2 sapaan rutin Asep sesaat sebelum kelas di mulai atau jika berpapasan

Dan laporan rutin pagi pun bertubi2 di hadapanku, “tadi Asep menyapaku”, hmm…rasanya indah sekali dunia saat itu buat Oki.

Hari berganti hari, sering kulihat Asep kadang mampir ke lab kami, u/ say hello dengan Oki, kufikir mereka sudah lebih akrab dan bahkan tak jarang pula kulihat mereka bercakap2 saat menjelang pulang setelah shalat ashar di depan mesjid alfurqon kami.

Hingga suatu ketika, Oki bercerita tentang kegundahan hatinya. “tadi…aku beremu dengan anak jurusan bahasa arab dan dia katakan, kalo wanita baik2, akan mendapatkan laki2 baik juga”,

Lalu apa masalahnya??? Tanyaku penasaran.

“aku merasa, itu berhubungan dengan kedekatanku dengan Asep, Asep begitu dikenal sangat shaleh di kampus kita, dia aktifis mesjid, muadzin de el el dech, aku merasa kata2 itu memang untuk ku. Astagfiruloh, aku telah bersuudzon pada anak jurusan bahas arab itu tapi mimik wajahnya dan juga sikapnya memang menunjukkan ketaksukaannya karena aku dekat dengan Asep.

Apalah aku, ini. Jilbab saja belum ku kenakan, pengetahuanku tentang isalm pun tak banyak ku ketahui, mungkin aku memang bukan wanita baik. Iya kah, karena belum berjilbab, aku digolongkan sebegai perempuan tak baik, tak layak mendapatkan seorang seperti Asep? Salah kah aku jika aku berdoa mendapatkan jodoh yang baik seperti Asep dan salahkan aku jika aku memngaguminya sebagai manusia dan mungkin kah aku sekarang benar2 jatuh cinta dengan Asep??, ya sudah lah!! Aku akan bertekad akan menjadi perempuan baik!!, ucapnya semangat.” Ku hanya tertegun mendengar curhat Oki pagi ini dan sebelum aku berkomentar , Oki sudah beranjak dr hadapanku.

Bagaimana cara nya Oki akan menjadi perempuan baik itu???apa dan bagai mana perempuan baik itu menurut Oki? Apa yang Oki fikirkan, aku tak tahu. Pertanyaan itu kusimpan dalam hati saja dan segera saja aku juga beranjak pergi.

Senin pagi, 21 sepetember 2001. pretest sebelum praktikum biasa dilakukan oleh dosen praktikum kita. Masing2 sudah siap di meja masing2, tiba2 aku begitu kaget karena sat ku melihat ke tempat Oki, yang kulihat adalah gadis ceria dengan kerudung biru sedang sibuk merapikan jas lab. Pemandangan yang lain!! Karena bisanya yang kulihat di situ adalah seorang gadis lincah dengan rambut terurai sebahu dengan senyuman khas yang selalu menjadi ciri khasnya.

Okiiiiiiiiii…., sapaku, Hamdulillah, kupeluk dia. Moga Alloh merahmatimu. Sejak kapan?, “sejak hari ini jawab Oki tertunduk. Do’a kan, aku mau jd wanita baik”

Amiin, ok dech back to class dulu he he.

Jam pulang pun segera tiba dan tak sabar rasanya aku ingin mendengar cerita hari ini dr Oki. Tapi sayang sekali, tak kutemukan Oki. Dan kejadian ini berulang sampai satu minggu, tak kudengar lagi laporan dr Oki. Kutak tahu, apa kegiatan oki sekarang shingga melupakan aktifitasnya, laporan hari-harinya kepadaku.

Hingga suatu hari di hari jum’at, kulihat dia sedang bersama dengan sekumpalan akhwat yang tak kukenal di mesjid alfurqon kami. Sedang apa Oki yah? Fikirku. Wahh, ternyata dia punya teman baru , “hmmm, assalamu’alaikum”. Serentak seluruh akhwat dan Oki berucap, wa’alaikum salam wr wb dan menoleh ke arahku.

Sedang apa ? sapaku. “aku sedang belajar tahsin (suatu metoda belajar u/ menbaca alqur’an) jawab Oki. Subahanlloh!

Subhanalloh…., oki benar2 mulai dengan keinginannya mengejar “ perempuan baik”. Jadi selama ini aku jarang melihat Ok, ternyata dia sibuk dengan berbagi kajian, mulai di kampus hingga di darut tauhid (sebuah pesantren di kawasan bandung yang posisinya memang berada bersebelahan dengan kampus kami).

Memang ada perubahan besar dalam diri Oki, dalam segala hal.

“aku ingin menikah dengan laki2 shaleh, yang bisa menyemangati u/ terus belajar bagaimana menjadi wanita baik itu, memberiku nafas kehidupan yang islami, yang menguatkan aku untuk terus belajar dan memotivasi ku mencintai islam juga Robbku. Aku mencintai Asep”.

Hmm…, sedikit kaget mendengar untaian kalimat yang meluncur dr mulut Oki.

Oki sayang…., niat mu sungguh sangat mulia. Maaf bila aku menganggap perubahanmu karena manusia. Tak salah, doa dan harapan mu bersanding dengan laki2 shaleh seperti yang kau idamkan saat ini. Tp yang lebih penting yang harus di jaga adalah, semuanya harus karena Alloh! Bukan karena Asep atau yang lainnya. Ketika komitmen u/ cinta sama Alloh, pasti Alloh akan mengujimu dengan cintamu pada makhluk. Biarkan cintamu pada Alloh yang mndominasimu. Asep dan makhluk lainya hanya ujian untuk mu tetang komitmentmu dalam mengejar cinta Alloh.

Bulir2 bening, benar2 mengalir begitu saja di melawati pipinya yang chubby. Ya…Aseplah yang membawaku menjadi seperti ini, laun2, ku juga mulai ingin mencintai Alloh, tapi jujur saja makhluk yang bernama Aseplah yang ada di balik semua ini. Doakan… cinta Alloh lah yang akan kukejar sehingga kudapatka ridloNya. Tp aku memang mencintai Asep *_*, sambil tersenyum.

Indah sekali, komunikasiku hari ini dengan Oki. Moga saja, keistiqomahan menyertai perubahan ini.

Lalu setelah sekain hari berlalu, di hari jum’at yang agak gerimis saat akan shalat Ashar, kembali Oki sumringah karena katanya melihat sosok Asep di Al Furqon, tp sumringah itu perlahan mereda, karena sosok Asep yang Oki temui sedang bercakap berdua dengan seorang akhwat cantik dengan jilbab anggun yang menutupi tubuhnya. Rok panjang di padu dengan kemeja cowok, yang membuat akhwat tersebut terkesan casual tp tetap anggun.

Mengapa cemberut? Tanyaku, sambil tersenyum. Jelous yach!!! He he, jangan begitu, Asep khan bukan suami mu.

Yang ku aneh, dr peristiwa ini adalah, adanya repeat kejadian setiap hr jum’at. Setiap hari jum’at , yang setelah kuhitung sampai juma’at ke tujuh, Oki dan aku memergogiki sosok Asep sedang bercakap dengan wanita itu. Dan tak kupungkiri, hatiku pun mengatakan, bahwa Asep memang menspecialkan wanita tersebut, yang terkadang ku lihat juga , Asep begitu mesra ketika menatap wanita tersebut. Ini sich hanya feeling aku saja sebagai wanita. Aku masih ragu, kalo sosok Asep berani melakoni ‘pacaran”.

Ternyata oki pun merasakan hal yang sama, dan aku tak menduga.

Walau Asep tak berkomunikasi dengan Oki mengenai siapa wanita itu, oki merasa sangat tahu dan menjadi sedih dengan sering nya melihat pemandangan itu.

Kulihta Oki menangis. Sunggguh tak tega aku melihatnya. “aku patah hati sebelum cinta itu di ketahuinya, bolehkan aku menangis??”.

“Oki sayang…upayakan lah cinta pada tempatnya. Semoga Alloh menjauhkan kita dari perbuatan zhalim”, itu saja yang bisa ku ucapkan buat Oki saat itu.

“Mungkin, karena saya tidak cantik, ceritanya lain apabila aku secantik dia” ujarnya.

Aku tak mau me reka –reka atau menduga2 siapa wanita yang selalu bersama Asep.

Sudahlah, jodoh adalah kuasa Nya. Karena cintalah yang akan membuatmu sangat cantik.

Begitulah Alloh menganugrahkan hidayahNya. Patah hati membuat Oki konsen dengan Cinta Robbnya. Sebuah pencarian cinta yang sempurna,yang akhinya memang harus kembali kepada Alloh sang pemilik cinta.

** untuk sahabat yang sedang belajar menjadi “baik” karena Alloh .

Just wait and see saja, kupercaya, masih ada yang ‘baik’ yang akan datang nanti pada waktunya. (http://lilyceria.blogspot.com/)

No comments: