I/
saat itu kau sempat berbisik, ini akan indah dan tentu saja ragu tak pernah menghampiriku untuk tak mempercayaimu, hingga kini. sabarku mulai berceceran tertiup angin malam. namun kau terus berbisik lewat mimpi yang selalu kau siramkan diantara lelapku. sebar sayang...sabar sayang...tiada lelah kau katakan itu.
aku memandangimu dalam keremangan cahaya harapan, bertahan mengikuti bisikmu. dan kau katakan "aku takkan berhenti tuk membisikkanmu tentang hal ini"
II/
tawa mu menjeratku tuk selalu bercinta, memahami liukan dedauan yang tersapu desah-desah cinta. sampai pada suatu ketika, aku menemukanmu sujud berderai airmata. mengalunkan doa-doa untuku, untuk cinta hinggga terurai menjadi bisikan mesra di telingaku setiap malam. keinginanku memelukmu, menjadi cinta yang takkan renta tergilas waktu.
III/
aku takkan beranjak dari warna-warni nya doamu. yang selalu membingkai cinta dalam bara nya rindu kita. akhirnya....aku pun memanggilmu dalam doa.
No comments:
Post a Comment