kala itu fluktuasi rasa tak dapat kutebak, sedang hati dititipkanNya padaku. Sungguh!! Tetep saja rasa adalah rahasianya.
Pernah ku buat aturan, ku akan menyintamu, nyatanya……kau berlalu, menyisakan puisi puisi patah hati.
Lalu….kau yang lain datang hadiahiku cerita seru. Aku takut.
Kuputuskan aturan baru, takkan ku ijinkan hatiku menyintamu, nyatanya……..desir gundah menyeruak.
Kukumpulkan gundah karena mengingatmu. Kubiarkan sapaamu menelisik ditelingaku setiap waktu.
Hingga hatiku tak tahan menampung rasa, Aku Cinta Kamu.
Kusampaikan berita dari sukma padamu. Tak dinyana, Kau Cintaiku. Hilang gundah berganti rindu.
Cinta…..kupagari kamu dengan Ijab. Aturan tetap yang takkan bisa ku ubah lagi. Kau dan Aku akan selalu dekat.
Hingga…cemburu, membuat jantungku berdetak lebih lincah.
Pelukanmu, luruhkan sebel tambahkan rasa sayang.
Waktu ke waktu, akan….
sayang makin sayang…cemburu makin sayang…sebel makin sayang…..rindu makin sayang…….sayang makin sayang…..
dan cinta makin sempurna karena semua detak rasa kan penuhi hati dengan kehangatan sayang.
Semuanya akan menghilir ke lautan yang di sebut lautan kasih sayang.
No comments:
Post a Comment