hmm......kesempurnaan hanya milikNya.
mungkin karena ego kebinatangan yang begitu dominan dalam diri kadang2 selalu saja merasa tak senang dengan apa yang telah di anugrahkan. kalo udah gitu lupa dech syukur. Astagfirullah!!
dulu....
pas waktu kecil, kalo di
Lika liku hidup memang, tak kan pernah ada yang bisa menebaknya. ku ingin mencoba belajar bersyukur dengan semuanya, termasuk dengan kesedihan. Keceriaan harus menyelimuti warna hidup ku.... Aku ingin menebar kecerian jg dengan semuanya... Semoga...
Friday, December 26, 2008
Thursday, December 25, 2008
jelang
semenjak kujelang tertawa bersamamu
renyah tak tekira candamu membuatku menginginkanya kembali
singgahlah terus dalam waktuku
peluklah sapaku dengan senyummu
selalu bersamamu
dan kuberitakan pada sang penghilang duka
aku bersuka dengannya
temani kami tertawa
iringi langkah kami
bersamanya bersamaMu
**) sesaat ku semakin mengerti bila aku memang menginginkanku menemanimu.......berlebihan kah??
cikampek, 25/12/2007
renyah tak tekira candamu membuatku menginginkanya kembali
singgahlah terus dalam waktuku
peluklah sapaku dengan senyummu
selalu bersamamu
dan kuberitakan pada sang penghilang duka
aku bersuka dengannya
temani kami tertawa
iringi langkah kami
bersamanya bersamaMu
**) sesaat ku semakin mengerti bila aku memang menginginkanku menemanimu.......berlebihan kah??
cikampek, 25/12/2007
Thursday, December 18, 2008
pada yang memiliki......
kukukuhkan hati
meminta pada yang memiliki
merajuk ku pada yang selalu pengasih
dalam hati ada cita
dibilik kedipan mata kusapu mutiara kalbu
bening nan mengkilau tanda cinta
sirami raga mengantarkan doa hanya pada pemilik diri ini
getar getar cemas rekatkanku pada bahu bahu pengenggam langit
letupan cinta tautkan ingatan pada pemilik taman taman
tak kuasa aku beranjak dr semua ini
mengurai galau racik cinta sendu tentramkan hati
**) cikampek, 18/12.08
kupasan rasa yang lagi hambar dan memang ternyata sang peracik ketenanganlah pemberi sari nya.
meminta pada yang memiliki
merajuk ku pada yang selalu pengasih
dalam hati ada cita
dibilik kedipan mata kusapu mutiara kalbu
bening nan mengkilau tanda cinta
sirami raga mengantarkan doa hanya pada pemilik diri ini
getar getar cemas rekatkanku pada bahu bahu pengenggam langit
letupan cinta tautkan ingatan pada pemilik taman taman
tak kuasa aku beranjak dr semua ini
mengurai galau racik cinta sendu tentramkan hati
**) cikampek, 18/12.08
kupasan rasa yang lagi hambar dan memang ternyata sang peracik ketenanganlah pemberi sari nya.
Subscribe to:
Posts (Atom)